Secara etimologis kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta 
“budhayah”, yaitu bentuk jamak dari budhi yang berarti budi atau akal. 
Sedangkan ahli antropologi yang memberikan definisi tentang kebudayaan 
secara sistematis dan ilmiah adalah E.B. Tylor dalam buku yang berjudul 
“Primitive Culture”, bahwa kebudayaan adalah keseluruhan kompleks yang 
di dalamnya terkandung ilmu pengetahuan lain, serta kebiasaan yang 
didapat manusia sebagai anggota masyarakat. Pada sisi yang agak berbeda, Koentjaraningrat mendefinisikan kebudayaan sebagai keseluruhan 
manusia dari kelakuan dan hasil kelakuan yang teratur oleh tata kelakuan
 yang harus didapatkanya dengan belajar dan yang semuanya tersusun dalam
 kehidupan masyarakat. Dari beberapa pengertian tersebut dapat ditarik 
kesimpulan bahwa kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan,
 dan hasil karya manusia untuk memenuhi kehidupannya dengan cara 
belajar, yang semuanya tersusun dalam kehidupanan masyarakat.
Secara lebih jelas dapat diuraikan sebagai berikut:
1.Kebudayaan adalah segala sesuatu yang dilakukan dan dihasilkan manusia, yang meliputi:
A.kebudayaan materiil (bersifat jasmaniah), yang meliputi benda-benda
 ciptaan manusia, misalnya kendaraan, alat rumah tangga, dan lain-lain.
B.Kebudayaan non-materiil (bersifat rohaniah), yaitu semua hal yang 
tidak dapat dilihat dan diraba, misalnya agama, bahasa, ilmu 
pengetahuan, dan sebagainya.
2.Kebudayaan itu tidak diwariskan secara generatif (biologis), melainkan hanya mungkin diperoleh dengan cara belajar.
3.Kebudayaan diperoleh manusia sebagai anggota masyarakat. Tanpa 
masyarakat kemungkinannya sangat kecil untuk membentuk kebudayaan. 
Sebaliknya, tanpa kebudayaan tidak mungkin manusia (secara individual 
maupun kelompok) dapat mempertahankan kehidupannya. Jadi, kebudayaan 
adalah hampir semua tindakan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Sumber : http://anwarabdi.wordpress.com/2013/04/07/ibd-pengertian-kebudayaan/comment-page-1/#comment-16 
 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar